Memperkenalkan:
Resistor chip adalah komponen penting yang digunakan di banyak perangkat elektronik untuk memfasilitasi aliran dan hambatan arus yang tepat. Namun, seperti komponen elektronik lainnya, resistor chip mungkin mengalami masalah tertentu selama proses penyolderan.Di blog ini, kita akan membahas masalah paling umum saat menyolder resistor chip, termasuk kerusakan akibat lonjakan arus, kesalahan resistansi akibat retak solder, vulkanisasi resistor, dan kerusakan akibat beban berlebih.
1. Gelombang kerusakan pada resistor chip film tebal:
Lonjakan, peningkatan tegangan secara tiba-tiba, dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja dan daya tahan resistor chip film tebal. Ketika terjadi lonjakan arus, terlalu banyak daya yang dapat mengalir melalui resistor, menyebabkan panas berlebih dan akhirnya kerusakan. Kerusakan ini memanifestasikan dirinya sebagai perubahan nilai resistansi atau bahkan kegagalan total pada resistor. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap lonjakan arus selama pengelasan.
Untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat lonjakan arus, pertimbangkan untuk menggunakan perangkat pelindung lonjakan arus atau penekan lonjakan arus. Perangkat ini secara efektif mengalihkan tegangan berlebih dari resistor chip, sehingga melindunginya dari potensi bahaya. Selain itu, pastikan peralatan las Anda diarde dengan benar untuk mencegah terjadinya lonjakan arus.
2. Kesalahan resistansi resistor chip yang disebabkan oleh retakan pengelasan:
Selama proses penyolderan, retakan dapat terbentuk pada resistor chip, menyebabkan kesalahan resistansi. Retakan ini biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang dan dapat mengganggu kontak listrik antara bantalan terminal dan elemen resistif, sehingga menghasilkan nilai resistansi yang tidak akurat. Akibatnya, kinerja perangkat elektronik secara keseluruhan mungkin terpengaruh secara negatif.
Untuk mengurangi kesalahan resistansi akibat retak las, beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan. Pertama, menyesuaikan parameter proses pengelasan dengan persyaratan spesifik resistor chip membantu meminimalkan risiko retak. Selain itu, teknik pencitraan canggih seperti pemeriksaan sinar-X dapat mendeteksi retakan sebelum menyebabkan kerusakan signifikan. Inspeksi kendali mutu harus dilakukan secara teratur untuk mengidentifikasi dan membuang resistor chip yang terkena retakan solder.
3. Vulkanisasi resistor:
Vulkanisasi adalah masalah lain yang ditemui selama penyolderan resistor chip. Ini mengacu pada proses di mana bahan resistif mengalami perubahan kimia karena paparan panas berlebih yang dihasilkan selama pengelasan dalam waktu lama. Sulfidasi dapat menyebabkan penurunan resistansi, membuat resistor tidak dapat digunakan atau menyebabkan rangkaian tidak berfungsi dengan benar.
Untuk mencegah sulfidasi, sangat penting untuk mengoptimalkan parameter proses penyolderan seperti suhu dan durasi untuk memastikan bahwa parameter tersebut tidak melebihi batas yang disarankan untuk resistor chip. Selain itu, penggunaan radiator atau sistem pendingin dapat membantu menghilangkan panas berlebih selama proses pengelasan dan mengurangi kemungkinan terjadinya vulkanisasi.
4. Kerusakan akibat kelebihan beban:
Masalah umum lainnya yang dapat timbul selama penyolderan resistor chip adalah kerusakan akibat beban berlebih. Resistor chip dapat rusak atau gagal total bila terkena arus tinggi yang melebihi nilai maksimumnya. Kerusakan akibat kelebihan beban dapat berupa perubahan nilai resistansi, resistor terbakar, atau bahkan kerusakan fisik.
Untuk menghindari kerusakan akibat kelebihan beban, resistor chip harus dipilih secara cermat dengan peringkat daya yang sesuai untuk menangani arus yang diharapkan. Memahami persyaratan kelistrikan aplikasi Anda dan membuat perhitungan yang benar dapat membantu mencegah kelebihan beban pada resistor chip selama penyolderan.
Kesimpulannya:
Resistor chip solder memerlukan pertimbangan cermat terhadap berbagai faktor untuk memastikan pengoperasian dan umur panjang yang tepat. Dengan mengatasi permasalahan yang dibahas dalam blog ini yaitu kerusakan akibat lonjakan arus, kesalahan resistansi akibat retak solder, sulfurasi resistor, dan kerusakan akibat kelebihan beban, produsen dan peminat elektronik dapat meningkatkan keandalan dan kinerja peralatan elektroniknya. Tindakan pencegahan seperti penerapan perangkat pelindung lonjakan arus, teknologi deteksi retak, optimalisasi parameter penyolderan, dan pemilihan resistor dengan peringkat daya yang sesuai dapat secara signifikan mengurangi terjadinya masalah ini, sehingga meningkatkan kualitas dan fungsionalitas perangkat elektronik yang menggunakan resistor chip.
Waktu posting: 23 Oktober 2023
Kembali