Papan sirkuit kaku-fleksibel memiliki keunggulan desain yang unik, menggabungkan stabilitas papan kaku dengan fleksibilitas sirkuit fleksibel. Desain hybrid ini memungkinkan perangkat elektronik menjadi lebih kompak dan serbaguna, sehingga ideal untuk berbagai aplikasi termasuk dirgantara, perangkat medis, dan elektronik konsumen. Namun, seperti komponen elektronik lainnya, papan sirkuit kaku-fleksibel tidak kebal terhadap kegagalan. Memahami mode kegagalan yang umum dapat membantu para insinyur merancang papan sirkuit yang lebih kuat dan andal. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi mode kegagalan yang paling umum pada papan sirkuit kaku-fleksibel dan memberikan wawasan tentang cara mencegah kegagalan ini.
1. Kelelahan sirkuit fleksibel:
Salah satu keuntungan utama panel kaku-fleksibel adalah fleksibilitasnya, yang memungkinkannya ditekuk dan beradaptasi dengan bentuk kompleks. Namun, pembengkokan dan pembengkokan yang terus menerus dapat menyebabkan kelelahan sirkuit fleksibel seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan keretakan atau pecahnya jejak tembaga, sehingga mengakibatkan sirkuit terbuka atau sambungan terputus-putus. Untuk mencegah kelelahan sirkuit fleksibel, teknisi harus mempertimbangkan dengan cermat radius tikungan dan jumlah siklus tikungan yang akan dialami papan selama masa pakainya. Memperkuat sirkuit fleksibel dengan struktur pendukung tambahan atau menerapkan desain fleksibel dinamis juga dapat membantu mengurangi kegagalan terkait kelelahan.
2. Pelapisan:
Delaminasi mengacu pada pemisahan lapisan berbeda dalam papan sirkuit kaku-fleksibel. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk buruknya ikatan antar lapisan, siklus suhu, atau tekanan mekanis. Delaminasi dapat menyebabkan korsleting listrik, terbuka, atau mengurangi keandalan papan. Untuk meminimalkan risiko delaminasi, proses laminasi yang benar harus diikuti selama proses pembuatan. Hal ini termasuk penggunaan bahan pengikat berkualitas tinggi, pengendalian parameter laminasi, dan memastikan waktu pengeringan yang memadai. Selain itu, merancang tumpukan dengan distribusi tembaga yang seimbang dan menghindari perubahan suhu yang berlebihan dapat membantu mencegah delaminasi.
3. Stres termomekanis:
Papan kaku-fleksibel sering kali mengalami tekanan termomekanis yang signifikan selama masa pakainya. Stres ini dapat disebabkan oleh perubahan suhu, kelembapan, atau guncangan dan getaran mekanis. Tekanan termo-mekanis dapat menyebabkan retak atau kegagalan sambungan solder, sehingga menyebabkan masalah keandalan listrik. Untuk mengurangi kegagalan yang terkait dengan tekanan termomekanis, para insinyur harus hati-hati memilih dan memenuhi syarat material dengan koefisien muai panas (CTE) yang sesuai untuk setiap lapisan papan kaku-fleksibel. Selain itu, menerapkan teknik manajemen termal yang tepat, seperti menggunakan unit pendingin atau saluran termal, dapat membantu menghilangkan panas dan mengurangi tekanan pada papan sirkuit.
4. Polusi dan korosi:
Kontaminasi dan korosi adalah mode kegagalan umum pada perangkat elektronik apa pun, tidak terkecuali papan kaku-fleksibel. Kontaminasi dapat terjadi pada saat proses pembuatan atau karena faktor lingkungan seperti kelembaban atau paparan bahan kimia. Di sisi lain, keberadaan uap air atau gas korosif seringkali mempercepat korosi. Kontaminasi dan korosi dapat menyebabkan papan sirkuit mengalami arus pendek atau menurunkan kinerja. Untuk mencegah mode kegagalan ini, langkah-langkah pengendalian kualitas yang ketat harus diterapkan selama proses produksi. Selain itu, pelapisan konformal atau enkapsulasi dapat memberikan penghalang pelindung terhadap faktor lingkungan.
5. Kegagalan sambungan konektor dan solder:
Konektor dan sambungan solder adalah antarmuka penting dalam papan sirkuit kaku-fleksibel. Kegagalan komponen ini dapat mengakibatkan koneksi terputus-putus, sirkuit terbuka, atau berkurangnya integritas sinyal. Penyebab umum kegagalan konektor dan sambungan solder termasuk tekanan mekanis, siklus suhu, atau teknik penyolderan yang tidak tepat. Untuk memastikan keandalan konektor dan sambungan solder, teknisi harus memilih komponen berkualitas tinggi, memastikan keselarasan dan kesesuaian yang tepat, dan mengikuti pedoman penyolderan yang direkomendasikan seperti suhu, durasi, dan penerapan fluks yang benar.
Singkatnya, meskipun papan sirkuit kaku-fleksibel menawarkan banyak keuntungan, namun rentan terhadap mode kegagalan tertentu. Memahami mode kegagalan umum ini sangat penting untuk merancang sirkuit yang andal dan tangguh. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kelelahan sirkuit fleksibel, delaminasi, tekanan termomekanis, kontaminasi dan korosi, serta kegagalan konektor dan sambungan solder, para insinyur dapat menerapkan tindakan pencegahan yang tepat selama tahap desain, manufaktur, dan pengujian. Dengan memperhatikan mode kegagalan ini, papan sirkuit kaku-fleksibel dapat memberikan kinerja unggul dan masa pakai yang lama dalam berbagai aplikasi.
Waktu posting: 19 Sep-2023
Kembali